Lebay ya judulnya? Hahaha…Sengaja biar Anda buka dan baca artikel ini.
Pekerjaan desain grafis memang menarik dan cukup unik. Hal ini menuntut seorang desainer grafis untuk selalu berinovasi dan selalu uptodate dengan perkembangan desain saat ini. Desain grafis juga tak luput dari seputar mitos yang beredar dikalangan para desainer maupun masyarakat yang awam mengenai desain grafis.
Berikut beberapa fakta dan mitos desain grafis yang dituliskan dalam buku Bisnis Desain karangan Surianto Rustan.
Mitos : Seorang desainer grafis harus memiliki bakat seni
Faktanya : Seorang desainer grafis sangat diuntungkan jika memiliki bakat seni tapi itu bukanlah segalanya. Niat yang kuat, berpikiran terbuka rajin belajar & berlatih, berkomunikasi dengan baik, dll adalah kemampuan lain yang lebih dibutuhkan. Setinggi apapun bakat seseorang kalau tidak terus sering dilatih maka akan sia-sia dan tidak menjadikan ia sebagai desainer grafis yang handal.
Mitos : Desain grafis itu berarti harus memakai komputer.
Faktanya : Bagi operator/visualizer biasanya di tempat digital printing komputer memang fasilitas yang utama tetapi bagi desainer proses mencari solusi dari suatu masalah dengan cara yang kreatif merupakan jantung dari desain grafis. Proses yang diawali melalui riset (interview, googling, analisis kompetitor, dll), merancang strategi yang kemudian diwujudkan dengan memvisualisasikannya dalam bentuk kongkrit yang terlihat melalui bantuan komputer.
Mitos : Desain grafis hanya make up atau penghias saja
Faktanya : Desain grafis tidaklah semata-mata dilihat dari keindahan penampilannya saja tetapi harus dilihat juga tujuan/fungsi/tugasnya. Setiap area desain mempunyai prioritas fungsi masing-masing, misalnya logo sebagai pengenal/pembeda dengan merek lain, iklan untuk merayu konsumen, peta untuk layanan navigasi, dll.
Contohnya sejatinya logo adalah karya desain yang berfungsi sebagai pengenal/pembeda dengan merek yang lain. Sedangkan template logo yang beredar di web sering digunakan orang untuk mendesain logo. Jika saya membuat logo menggunakan template maka kemungkinan logo saya akan sama dengan logo orang lain, dengan begini logo saya bukan dikategorikan sebagai desain tapi hanya hiasan/make up saja karena fungsi desain logo sebagai pengenal atau pembeda tidak berjalan.
Mitos : Desainer grafis tidak harus jago gambar atau harus jago gambar
Faktanya : Sebenarnya bukan harus jago gambar tetapi hanya perlu bisa menggambar walau tidak bagus-bagus banget atau hanya sekedar menggambar sketch. Tujuannya untuk memvisualisasikan ide-ide yang ada di kepala ke dalam bentuk yang bisa terilihat dan dipahami sehingga bisa membantu mengatur pemikirannya sendiri atau mentransfer pemikiran tersebut kepada orang lain.
Mitos : Bisa photoshop/corel draw berarti jago desain
Faktanya : Orang yang jago software desain hanya sampai level sebagai operator/visualizer tetapi belum tentu jago pada level lainnya. Seorang desainer grafis lebih mengandalkan otaknya yang kreatif untuk mengawali sebuah aktivitas desain dengan melakukan riset untuk merumuskan masalah dan mencari strategi tanpa tergantung dari software desain seperti Photoshop/Corel Draw, dll yang tidak bisa melakukan hal-hal tersebut.
Mitos : Desain grafis ditentukan dari selera seseorang
Faktanya : Mitos desain grafis ini efek dari mitos kalau desain grafis hanya sebagai penghias saja maka penilaian desain ditentukan dari selera orang yang melihatnya : bagus/jelek visualnya, suka/tidak.
Bagus/jelek, suka/tidak hanya untuk penilaian penampilan sebuah desain dari sisi yang terlihat saja. Bagaimana dari sisi desain yang tidak terlihat seperti apakah pesan/makna dari desain itu sudah tersampaikan? Apakah fungsi utama dari desain itu sudah berjalan dengan baik? Apakah desain tersebut mendidik masyarakat atau malah menjerumuskannya? dll.
Sebagai contoh sebuah iklan TV tentang produk permen untuk anak-anak yang mengandung kadar gula sangat tinggi didesain dengan animasi yang sangat bagus, canggih dan menarik tetapi tanpa disertai peringatan agar tidak dikonsumsi berelebihan maka iklan tersebut bisa dikatakan malah menjerumuskan. Jadi, desain bukan sekedar masalah selera bagus/tidak tetapi jauh lebih dalam daripada hal itu.
Mitos : Desain grafis sama dengan membuat iklan
Faktanya : Membuat iklan memang salah satu pekerjaan dari seorang desainer grafis dan pekerjan paling banyak ditekuni. Tetapi membuat iklan bukan satu-satunya pekerjaan desain grafis masih banyak pekerjaan desain grafis lainnya seperti membuat desain logo, layout majalah, desain brosur, desain kemasan, desain web dan development.
Bagaimana? “Mengerikan” bukan mitos-mitos yang beredar seputar desain grafis? hehehe… Saya pastikan sekarang pikiran Anda sudah sedikit lebih terbuka mengenai dunia desain grafis. Jadi gak betul tuh kalo desain grafis cuma sekedar menggambar atau istilah lainnya “Cuma Gitu Doang!”. Faktanya desain grafis jauh lebih dalam pengertiannya dari sekedar cuma menggambar saja.